Nama lengkapnya Muhammad Basuni, M.Pd. Beliau lahir 49 tahun yang lalu dan mengawali karirnya sebagai pegawai negeri sipil yaitu menjadi seorang guru di SLB Negeri Pembina Yogyakarta pada tahun 1997 dan mengabdi di SLB Negeri Pembina  selama 9 tahun. Pada bulan Desember 2009, beliau mendapat Surat Keputusan (SK) dari Gubernur DIY untuk menjabat sebagai Kepala Sekolah di SLB Tunas Bhakti Pleret yang mana tempat tersebut berada  di daerah pedesaan yang jauh dari perkotaan. Beliau menempuh jarak kurang lebih sejauh 70 km untuk menuju ke sekolah. SLB Tunas Bhakti Pleret merupakan sebuah sekolah swasta dibawah Yayasan Dharma Bhakti Pleret.

“Sekolah ini terletak di Dusun Gunung Kelir, Pleret, Bantul. Kondisi awal sebelum saya datang,  sekolah ini sangat memprihatinkan karena terkena dampak bencana alam gempa bumi tahun 2006. Kondisi sekolah ini masih jauh dari standar sekolah yang dinginkan. Jumlah guru hanya 16 orang dengan jumlah siswa terdaftar 56 siswa dan sarana prasarana yang sangat terbatas. Sekolah ini menempati lahan seluas 2000 m2. Kondisi sekolah masih belum tertata, aksesibilitas ke sekolah masih jalan dusun, dan kondisi ini membuat masyarakat sekitar belum tertarik dengan SLB ini. Setelah beberapa bulan berjalan, saya mengkondisikan sekolah menjadi sekolah yang berbeda dengan sekolah yang lainnya.”

Diawali dengan pembenahan SDM guru dan karyawan agar guru dan karyawan ini memiliki kedisiplinan dan dedikasi yang tinggi terhadap sekolah. Yang kedua adalah penataan llingkungan sekolah, yaitu dengan penataan lingkungan yang sesuai dengan peran dan fungsinya serta keindahan dan keasrian. Yang ketiga adalah melakukan komunikasi dengan wali murid dan pemberdayaan wali murid. Mushola dibangun di sekolah ini dan setelah itu, dibuatlah pengajian rutin wali murid yang disebut dengan Sabtu Leginan. Selanjutnya adalah pemberdayaan pengentasan kemiskinan melalui subsidi silang untuk keluarga yang tidak mampu sehingga orang tua dapat memberikan pendidikan yang layak untuk anaknya. Kemudian melengkapi sarana prasarana yang ada, di SLB ini pertama kali semua guru menggunakan fasilitas one teacher one laptop dan one class one monitor.

Pemberdayaan peserta disik yang dilaksanakan secara sistematis membuahkan hasil. Siswa-siswa mulai menorehkan prestasinya, baik di tingkat lokal, regional, mapun nasional. Tidak hanya siswa, guru juga menunjukkan prestasinya. Salah satunya yaitu menjadi guru kreatif tingkat Nasional dan guru undang-undang tingkat Nasional. Akhirnya sekolah ini ditunjuk menjadi sekolah pengimbas tingkat Nasional. Setelah beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah di SLB Tunas Bhakti Pleret selama 2,3 tahun, tepatnya pada pada tahun 2012, beliau mendapat Surat Keputusan untuk menjabat sebagai Kepala Sekolah di SLB Negeri 2 Bantul. Kondisi SLB negeri 2 bantul otomatis berbeda kondisinya dengan SLB Tunas Bhakti Pleret yang beliau tempati sebelumnya. “Di lokasi baru ini, kami harus menyesuaikan dengan kondisi yang statusnya negeri dan sekolah ini masih jauh dari sekolah yang diimpikan dengan jumlah guru 35 orang jumlah siswa 54 orang karena sekolah ini khusus untuk tunarungu. Dan sekolah ini merupakan sekolah dengan rintisan pendidikan karakter dan kesatuan bangsa. Dalam penataan lingkungan sekolah ini, meliputi metode pembelajaran dan pengembangan sarana prasarana sekolah. Akhirnya selain predikat itu kita menjadi sekolah pengimbas dan menjadi sekolah berbasis tunarungu di Daerah Istimewa Yogyakarta.”, ujar beliau. Beliau menjabat di SLB Negeri 2 Bantul hanya selama 1,2 tahun.

Pada bulan September 2013, beliau kembali mendapat Surat Keputusan untuk menjabat lagi sebagai Kepala Sekolah di SLB Negeri 1 Bantul. Di sekolah ini Pak Basuni terus berkeprih dalam meningkatkan dunia pendidikan yang layak bagi anak berkebutuhan khusus. Dalam perjalanannya  menjabat sebagai Kepala Sekolahdi SLB Negeri 1 Bantul yang telah membuat brand sekolah ini sebagai sekolahnya para juara, akhirnya atas usaha dan doa yang tak henti-hentinya, SLB Negeri 1 Bantul banyak menghasilkan siswa-siswa berprestasi, baik di tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional. Beliau menjabat di SLB Negeri 1 Bantul selama 3,5 tahun karena pada tahun 2017 harus menjalankan tugas sebagai kepala sekolah di tempat lain. Tepatnya pada tanggal 3 Januari 2017, beliau memperoleh tugas baru lagi untuk menjabat sebagai Kepala Sekolah di SLB PGRI Minggir. Di SLB Minggir, ia sudah 2 tahun menjalankan tugas. Dan lagi, ia membuat sebuah brand yaitu SPAGI SEKOLAH HEBAT, dan Alhamdulilah telah menampilkan manajemen berbasis teknologi sehingga harapannya menjadi sekolah yang berkualitas dalam menangani anak anak berkebutuhan khusus.

NIP19700102 199702 1 006
IJAZAH/ JUR./THNS2/MP
L/PL
AGAMAIslam
TEMPAT, TGL. LAHIRSleman,

02-01-1970

JABATANKepala Sekolah
GOL. RUANGIV/b
TUGAS MENGAJARSMALB
STATUS KEPEG.PNS DPK